PENERAPAN PENDEKATAN MEMORABILIA DALAM PERANCANGAN MUSEUM PELABUHAN KALIMAS, KOTA SURABAYA
Keywords:
memorabilia, kontras, proses perancangan, museumAbstract
Kawasan Pelabuhan Kalimas di Kota Surabaya berdiri tahun 1777, yaitu saat VOC berhasil mengambil alih bagian timur Pulau Jawa (Leushuis, 2014). Selanjutnya kawasan ini berkembang sebagai kawasan infrastuktur yang memiliki peranan penting dalam bidang perdagangan di Kota Surabaya. Kawasan ini memiliki nilai historis yang kuat terhadap kawasan kota lama Surabaya. Terkait potensi tersebut maka dirasa sangat sesuai untuk mendesain sebuah museum yang berhubungan dengan kegiatan niaga dan pelabuhan, dengan pendekatan memorabilia. Permasalahan yang dirumuskan adalah bagaimana konsep dasar penerapan pendekatan memorabilia yang tepat dalam perencanaan Museum Pelabuhan Kalimas di Kota Surabaya? Pendekatan Memorabilia menurut Kurnia (2014) merupakan karya arsitektur yang erat berhubungan dengan monumen yang memiliki maksud dan tujuan terkonsentrasi pada memori, baik dikaitkan dengan sosok, waktu, atau pun kejadian yang sudah selayaknya dikenang sebagai sebuah bentuk penghargaan atau penghormatan atas masa lalu. Sementara, menurut Tedjo (2014) memori, baik secara autobiografik maupun kolektif menjadi suatu landasan bagi suatu bangunan dan menjadi benang yang menghubungkan kehidupan saat ini dengan kehidupan masa lalu dan kehidupan masa depan. Masih menurut Tedjo (2014), memori tersebut akan memunculkan sense of place. Tiga poin utama dalam konsep Memorabilia yang secara sinergis membangun sense of place, yaitu bangunan bersejarah (heritage), alam dan perilaku (Tedjo, 2014). Proses perencanaan bangunan atau kawasan bersejarah menurut Ardiani (2009) perlu memperhatikan beberapa prinsip perancangan, yaitu salah satunya kekontrasan atau keselarasan antara desain baru dan bangunan bersejarah. Metode kontras merupakan salah satu metode dalam merancang bangunan di kawasan bersejarah, dengan prinsip membuat perbedaan yang sangat mencolok antara bangunan baru dengan bangunan bersejarah (Ardiani, 2009). Teori memorabilia dan pendekatan kontras merupakan rujukan yang akan diterapkan pada proses perencanaan di lokasi terpilih. Proses analisa yang digunakan dalam penulisan ini menggunakan analisis dialog antara teori memorabilia, perencanaan bangunan bersejarah dengan konsep kontrasting, serta teori ruang serta bentuk dalam perancangan bangunan museum. Hasil analisis diharapkan dapat menjelaskan penerapan pendekatan memorabilia dengan konsep kontrasting ada pada unsur komposisi dan hubungan ruang, gubahan massa, serta material pada perancangan bangunan Museum Pelabuhan Kalimas Kota Surabaya.