Archives

  • SMART #6 - Seminar on Architecture Research & Technology
    Vol. 6 No. 1 (2022)

    Masyarakat dunia telah mengalami guncangan karena wabah Covid-19 pada awal tahun 2020. Perubahan banyak terjadi di dalam setiap aspek kehidupan, tidak terkecuali aspek lingkungan binaan. Beberapa waktu ini lingkungan tempat tinggal manusia yang sempat mengalami perubahan dan penyesuaian karena pandemi Covid-19 telah berangsur membaik. Pemberitaan tentang pembatasan kegiatan masyarakat (lock down), fasilitas kesehatan dan tenaga medis yang kelebihan kapasitas, serta berbagai berita duka terkait virus tersebut telah mereda. Kegiatan bekerja dari rumah secara online (work from home) yang diterapkan berbagai kantor dan institusi, saat ini telah kembali menjadi bekerja secara offline di kantor. Berbagai adaptasi yang diberlakukan pada masa pandemi, mayoritas telah kembali seperti saat sebelum pandemi terjadi. Hal ini tentu berimbas pada lingkungan binaan sebagai wadah dari aktivitas sehari-hari dalam kehidupan kita. Adaptasi yang terjadi ini cukup menarik untuk dikaji, apakah sepenuhnya pandemi yang lalu sekedar “mampir” dalam peradaban manusia dan sekarang semua sudah kembali seperti sedia kala? Atau adakah aspek yang berubah secara permanen baik dari aspek fisik maupun non fisik dari lingkungan binaan di sekitar kita?
    Kegiatan SMART#6 (Seminar on Architecture Research and Technology) dengan tajuk “Lingkungan Binaan Pasca Pandemi”: Adaptasi Lingkungan Binaan dan Elemen di Dalamnya untuk Membangun Kembali Kehidupan ini bertujuan untuk mengajak para akademisi dan peneliti untuk berdiskusi dan menuangkan pemikiran kritisnya melalui tulisan ilmiah dalam memaknai hal-hal di banyak aspek, baik itu arsitektur, desain, lingkungan binaan pada konteks adaptasi paska masa pandemi yang penuh dengan dinamika kemanusiaan, sosial, ekonomi dan budaya khususnya yang terjadi wilayah di Indonesia.

  • SMART #2 - Seminar on Architecture Research & Technology
    Vol. 2 (2017)

    "Do more with less - Lakukan lebih banyak dengan sedikit"
    Kira-kira seperti inilah prinsip yang mendasari pemahaman Konsep Efisiensi Energi. Agar hemat energi, seseorang harus mengurangi jumlah energi yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa. Efisiensi energi memiliki banyak manfaat, hal ini termasuk biaya energi yang lebih rendah, mengurangi produksi gas rumah kaca dan pelestarian sumber daya alam kita. Perubahan sederhana dalam gaya hidup dasar kitalah sebenarnya yang dapat membantu kehidupan menjadi lebih efisien dan upaya itu akan ditambah oleh masyarakat untuk belajar lebih banyak terkait dengan isu ini. Dengan menyadari akan pentingnya isu dan topik seputar hal ini, maka SMART#2 Fakultas Arsitektur dan Desain – Universitas Kristen Duta Wacana ini kembali hadir dan ingin menjaring pemikiran-pemikiran para akademisi; untuk SMART#2 kali ini, dikhususkan
    bagi para mahasiswa yang sangat intensif belajar dan juga melakukan proyek-proyek penelitian terkait tema tersebut. Topik yang akan disajikan dibagi menjadi tiga subtopik, yaitu (1) Inovasi Produk dan Material Ramah Lingkungan, (2) Efisiensi Energi dalam Strategi Pendekatan Desain, (3) Transformasi Kawasan Perkotaan Berwawasan Lingkungan. Namun dalam proses berjalannya call for paper, dirasakan pentingnya satu tema tambahan terkait dengan (4) Keberlanjutan dalam Tata Kehidupan Sosial (social sustainability) yang menjadi keunikan pada setiap tata kehidupan masyarakat. Akhir kata, selamat bagi para presenter dan bagi Anda para peserta yang hadir di SMART#2 ini, semoga kegiatan menarik ini mampu menumbuhkan kerjasama diantara para pembelajar dan peneliti muda. Salam SMART!

    Seminar ini diadakan pada tanggal 18 November 2019 di UKDW Yogyakarta

  • SMART #4 - Seminar on Architecture Research & Technology
    Vol. 4 No. 1 (2019)

    SMART # 4 ―URBAN + LAB: Konsep, Prinsip dan Strategi Rancang Ruang Hidup di Kawasan
    Perkotaan
    Seminar diadakan pada tanggal 24 Mei 2019.


    Tema SMART # 4 adalah URBAN + LAB: Konsep, Prinsip dan Strategi Rancang Ruang Hidup di
    Kawasan Perkotaan. Tema tersebut berangkat dari pemahaman bahwa kota adalah ruang yang
    memberikan kesempatan manusia untuk belajar tentang kehidupan. Interaksi manusia dengan
    lingkungan di perkotaan memproduksi ruang yang berkarakter sekaligus beridentitas. Sajian variasi
    ruang hidup di kota menjadi ruang laboratorium arsitektur dengan berbagai dinamikanya, maka
    dibutuhkan diskusi untuk menggambarkan ruang-ruang yang dihasilkan oleh dinamika kota.
    SMART # 4 menitikberatkan pada interaksi seluruh masyarakat perkotaan untuk berbagi pengalaman
    meruang di kota, dengan luaran berupa proses desain yang bersahaja dalam konteks empiris yang
    dapat diterapkan secara kreatif dan menghasilkan ruang adaptif dan transformatif di kawasan
    perkotaan.

  • SMART #7 - Seminar on Architecture Research & Technology and GaBE #2 - Seminar Geodynamics and Built Environment
    Vol. 7 No. 1 (2023)

    Budaya Nusantara bertumpu dan bertumbuh pada kesadaran yang sangat mendalam tentang relasi harmonis dengan alam. Alam adalah Ibu yang memberi kehidupan, memelihara kehidupan tempat manusia bergantung sepenuhnya pada belas kasihan dan kemurahannya. Sikap nilai serta pandangan hidup manusia kemudian terbentuk dalam suatu ekspresi budaya yang berpusat pada semesta dengan alam sekitar sebagai salah satu wujud manifestasi yang paling nyata. Keragaman kondisi alam mewujud dalam keragaman budaya sebagai kekayaan yang masih dapat ditelusuri dalam kehidupan sesehari pedesaan. Pengaruh pemikiran Barat yang antroposentris dan bertumpu pada penalaran industrial sedikit banyak menggeser dan menggoyahkan keberadaan budaya-budaya tersebut. Alam yang diupayakan lestari dan dihormati kemudian bergeser jauh dan dipandang sebagai penghasil atau penyedia bahan-bahan baku bagi berbagai kebutuhan industri. Alam kemudian dieksploitasi secara masif dan serentak, diperebutkan tanpa disadari keterbatasan dan kemungkinan dampak kerusakannya. Sampai pada akhirnya kemudian manusia menjadi sadar atas risiko besar yang menghadang jika cara-cara yang eksploitatif ini diteruskan lagi. Manusia menyadari tentang perlunya berpikir ulang dalam sikap dan tindakan yang selama ini sangat memusuhi alam, sebelum kerusakan masal ini tidak terhindarkan lagi.Kembali ke masa lalu tidaklah sepenuhnya realistik dan dapat dilakukan. Namun, berbagai nilai dan pengetahuan dapat menjadi dasar yang dapat ditransformasikan dan diadopsi dalam konteks kekinian. Perwujudan desain dan arsitektur tidaklah mungkin tidak memiliki awalan akar budaya, keterhubungan, kesinambungan, namun juga kajian serta tafsiran kreatif terbuka dapat dilakukan dan mungkin akan menjadi sumbangan budaya Nusantara dalam menyelamatan krisis bumi ini.
    Seminar ini mengundang keterlibatkan kita bersama untuk memikirkan ulang tentang sikap yang antroposentis, benarkah jika kita menempatkan diri sebagai pusat kehidupan? Sebagai yang paling berhak dan lalu abai pada keberlanjutan keberadaan mahluk lain? Masih adakah harapan dan peluang untuk menyelamatkan kehancuran planet ini? Apakah kita hanya bisa menunggu saja tanpa ikut aktif mengupayakan perbaikan?

  • SMART #1 - Seminar on Architecture Research & Technology
    Vol. 1 (2016)

    Kota, sebagai sebuah ruang hidup, senantiasa bertumbuh dalam berbagai situasinya. Struktur ruang kota senantiasa menghadapi berbagai bentuk koreksi dan sekaligus menjadi ruang reflektif dari proses adaptasi penhuninya terhadap situasi terkini. Kontestasi ruang mendorong hadirnya ruang-ruang baru; mengguncang eksistensi bentukan format lama yang tidak lentur menyikapi perubahan.

    Di titik kritis ini, pembacaan tentang kota akan dirayakan dalam diskusi ilmiah berbagai wacana mutakhir melalui seminar bertema Kota Kreatif. Gagasan tema yang dicoba digarap untuk membingkai berbagai persepsi dan interpretasi tentang realitas kotakota di Indonesia dalam bentuk letupan-letupan kreativitas. Sebuah optimisme kolektif yang dibangun secara simultan bebarengan dengan segala gejala transformasi perkotaan di tengah laju perkembangan peradaban. Sebentuk pengharapan yang disemaikan dalam
    diseminasi pemikiran-pemikiran ini sungguh diharapkan menjadi embrio bagi ide-ide perubahan yang baik.

    Seminar Kota Kreatif ini menjadi sebuah kick-off bagi serial seminar Program Studi Teknik Arsitektur yang terangkum ke dalam serial SMART (Seminar on Architecture Research and Technology) #1. Sebuah gagasan yang secara literal diharapkan menjadi ruang-ruang kritis yang secara cerdas mencermati gejala-gejala perkembangan arsitektur dalam segala konteksnya.

    Seminar diadakan pada tanggal 7 November 2016 di UKDW Yogyakarta

  • SMART #3 - Seminar on Architecture Research & Technology
    Vol. 3 (2018)

    Seminar on Architecture Research & Technology (SMART) is an annual seminar by Faculty of Architecture and Design, Duta Wacana Christian University. The third SMART (SMART #3) is scheduled to be held on November 16-17, 2018 in Duta Wacana Christian University, Yogyakarta, Indonesia. This seminar was established to promote communication between professionals, governments, academics, and communities about topics related to architecture and built environment.

    The theme of SMART #3 is LOCAL GENIUSES: Generate Future Design. The theme was based on understanding that the wealth of history and knowledge from the past owned by each region or community is a valuable thing. It may have the form of intangible knowledge but applied on some physical object. In some cases, this wealthiness can be so unique that create an identity of a locality. This uniqueness and identity worth as an exchange value in a way to upgrade the community well-being.

    However, in this modern era, local uniqueness from the past has slowly faded. As the world change with the rapid development of transportation and technology, universality has increased. This condition causes cultural assimilation between modern lifestyle and local culture that can scrape local identity from a community. Therefore, without the society‘s concern and awareness to preserve their wealth of knowledge, it will vanish.

    SMART #3 aims to be one of the media to collect and share this community information from the past and present as a basic data to determine the position of our cognition as a result of the adaptation of humankind. This knowledge can be base of wise strategies decision for the future.

    The general objective of this seminar is to framing up the history and local genius knowledge in many places, so it will become the basis to determine the position of knowledge as a result of human adaptation that has been known in the present. This knowledge will be the source for determining better future strategies.

    Seminar diadakan pada tanggal 16-17 November 2019