ECOTOURISM SEBAGAI ADAPTASI KEGIATAN PARIWISATA PASCA PANDEMI

(KASUS: DESA WISATA BRAYUT, SLEMAN, YOGYAKARTA)

Authors

  • Maria Kinanthi Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain, Universitas Kristen Duta Wacana

DOI:

https://doi.org/10.21460/smart.v6i1.181

Keywords:

new normal, adaptasi, strategi, ecotourism

Abstract

Pandemi Covid-19 telah menyebar ke seluruh dunia, terutama di Indonesia, dii mana hampir seluruh industri mengalami keterpurukan. Situasi yang tidak menentu ini memberikan pengaruh dan perubahan pola kehidupan masyarakat. Pembatasan mobilitas secara masif dilakukan sebagai usaha untuk mengurangi penyebaran virus penyakit. Dari segi sosial dan ekonomi, pembatasan sosial ini memberikan tekanan yang sangat besar bagi masyarakat. Awal masa transisi menuju new normal disambut gembira oleh masyarakat dengan cara melakukan berbagai aktivitas di luar rumah meskipun dengan protokol yang ketat. Jenis wisata yang relatif mampu beradaptasi dengan kebiasaan baru masyarakat adalah wisata ecotourism. Ecotourism diyakini mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan kegiatan outdoor sekaligus menyediakan berbagai fasilitas yang sesuai dalam batasan protokol kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan tinjauan data berupa kepustakaan berdasarkan studi literatur, jurnal, dan artikel. Tujuan dari studi ini adalah merumuskan strategi dan konsep wisata yang dapat merespon alam dalam situasi pandemi seperti sekarang ini. Hasil penelitian adalah  ecotourism mampu merespon dan mengakomodasi kegiatan masyarakat dibidang pariwisata dimasa pandemi ini, jika memenuhi konsep yaitu bersatu padu dan harmonis, aman dan nyaman, swakelola, kemudahan akses informasi, dan pengembangan lingkungan. Penelitian ini penting untuk menciptakan peluang strategi baru yang berkelanjutan dalam perancangan bangunan dan penataan lingkungan yang responsif di masa transisi pandemi Covid-19 seperti yang terjadi saat ini.

References

Achmad, A. D., & Antariksa, A. (2018). Konsep Tri Hita Karana dan Tri Angga pada Pola Ruang Luar Pura Penataran Agung Dalem Jawa Blambangan. Jurnal Mahasiswa Arsitektur, 6 (4).

Alamsyah, B. (2014). Desain Arsitektur Kota Yang Beridentitas Budaya Sebagai Sebuah Konsep Yang Berkelanjutan. Review of Urbanism and Architectural Studies, 12(2), 14–19. https://doi.org/10.21776/ub.ruas.2014.012.02.2

Arida, I. N. S. (2017). Ekowisata: Pengembangan, Partisipasi Lokal, dan Tantangan. In Cakra Press (Cetakan kedua). Cakra Press.

Chakraborty, I., & Maity, P. (2020). Covid-19 outbreak: Migration, effects on society, global environment and prevention. Science of the Total Environment, 728, 138882. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2020.138882

Dewi, I. G. A. M. (2021). Wisata Budaya Pasca Covid-19: Sebagai Kajian Awal Wisata Budaya di Perkotaan. Journey, 4(2), 367–408.

Dietz, L., Horve, P. F., Coil, D. A., & Fretz, M. (2020). 2019 Novel Coronavirus (Covid-19) Pandemic: Built Environment Considerations To Reduce Transmission. MSystems American Socety For Microbiology, 5 issue 2(April), 1–13.

Fandeli, C. (1995). Pengertian Dan Konsep Dasar Ekowisata. Society, 1(1990), 1–7.

Koentjoro, S., Rahmawati, I., Yohan, K., & Chizana, L. (2020). Ragam Ulas Kebencanaan. Grup Penerbitan CV Budi Utama (Cetakan Pertama) Deepublish.

Lily Dianasari, D. A. M. (2021). Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Ekonomi Dan Lingkungan Fisik Di Desa Wisata Di Bali. Jurnal Kepariwisataan, 20 (2), 99–106. https://doi.org/10.52352/jpar.v20i2.469

Nižeti, S. (2020). Impact of Coronavirus (Covid-19) Pandemic on Air Transport Mobility, Energy, and Environment: A case study. International Journal of Energy Research, 10953–10961.

Pujiastuti, D., & Isnanto. (2022). Optimalisasi Protokol Kesehatan Covid-19 Untuk Kesiapsiagaan Desa Wisata Pentingsari Menuju Indonesia Sehat. Jurnal Ilmiah Keperawatan, 8, No.1, 158–164.

Purwahita, A. A. . R. M., Wardhana, P. B. W., Ardiasa, I. K., & Winia, I. M. (2021). Dampak Covid-19 terhadap Pariwisata Bali Ditinjau dari Sektor Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan (Sebuah Tinjauan Pustaka). Jurnal Kajian Dan Terapan Pariwisata, 1(2), 68–80. https://doi.org/10.53356/diparojs.v1i2.29

Rahim, M. (2021). Implikasi Covid-19 terhadap Bangunan dan Lingkungan. Jurnal Sipilsains, 11 1(Maret), 151–156.

Rubiyanti, Y. (2020). Konsep Ecotourism Masa Transisi Pandemi Covid-19 di Desa Wisata Kerajinan Bambu Brajan Yogyakarta. Lintas Ruang: Jurnal Pengetahuan & Perancangan Desain Interior, 8(2), 39–47.

Sunarimahingsih, Y. T. (2020). Arsitektur Tradisional: Wujud Kearifan Lokal Masyarakat Adat yang Tanggap Terhadap Alam. Proceedings: Refleksi Keilmuan Dosen Arsitektur Unika Soegijapranata, 67–73.

Takewaki, I. (2020). New Architectural Viewpoint for Enhancing Society’s Resilience for Multiple Risks Including Emerging Covid-19. Frontiers in Built Environment, 6(September), 4–7. https://doi.org/10.3389/fbuil.2020.00143

Utami, S., Damanik, J., & Mutiarin, D. (2021). New Normal Policy: Promosi Kebijakan Pariwisata Dalam Rangka Percepatan Penanganan Dampak Covid-19. Jurnal Kepariwisataan: Destinasi, Hospitalitas Dan Perjalanan, 5 (1), 20–33. https://doi.org/10.34013/jk.v5i1.277

Wood, M. E. (1999). The ecotourism society - An international NGO committed to sustainable development. Tourism Recreation Research, 24(2), 119–123. https://doi.org/10.1080/02508281.1999.11014889

Zambrano-monserrate, M. A., Alejandra, M., & Sanchez-alcalde, L. (2020). Indirect effects of Covid-19 on The Environment. Jurnal Science of the Total Environment.

Downloads

Published

2022-07-27

How to Cite

Kinanthi, M. (2022). ECOTOURISM SEBAGAI ADAPTASI KEGIATAN PARIWISATA PASCA PANDEMI : (KASUS: DESA WISATA BRAYUT, SLEMAN, YOGYAKARTA). SMART: Seminar on Architecture Research and Technology, 6(1), 37–48. https://doi.org/10.21460/smart.v6i1.181