INTEGRASI KRITERIA ERGONOMI DAN INKLUSI DALAM DESAIN MODULAR HUNIAN TANGGAP DARURAT KEBENCANAAN

Authors

  • Gregorius Sri Wuryanto Prasetyo Utomo Program Studi Magister Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain, Universitas Kristen Duta Wacana

DOI:

https://doi.org/10.21460/smart.v6i1.185

Keywords:

Hunian Tanggap Darurat, Desain Modular, Kriteria Inklusi, Kriteria Ergonomi

Abstract

Situasi kebencanaan yang disebabkan oleh faktor alam, non alam, ataupun faktor manusia (bencana sosial) merupakan rangkaian peristiwa yang berpotensi mengancam kehidupan dan penghidupan manusia. Berlatar konteks kebencanaan tersebut, hunian tanggap darurat memiliki tuntutan kriteria desain yang terkait dengan cara bagaimana kehidupan para penyintas dapat diakomodasi. Pendekatan desain  ergonomi yang bertumpu pada efisiensi dan efektivitas ruang yang sesuai dengan kenyamanan esensial dari pengguna, menjadi titik tolak dalam penciptaaan ide bentuk dan ruang modular hunian tanggap darurat. Di sisi lainnya, aspek inklusi sebagai bagian dari implementasi konsepsi desain universal telah berkontribusi dalam menumbuhkan kompleksitas baru pada kriteria desain yang bersifat modular. Tulisan ini bertujuan untuk membangun diskusi kritis terhadap permasalahan tentang bagaimana mengintegrasikan kriteria ergonomi yang juga sekaligus bisa mengakomodasi aspek inklusivitas dalam desain modular hunian. Analisis terhadap konflik-konflik permasalahan dilakukan dengan metode deduktif yang bersifat kualitatif guna mendeskripsikan substansi integrasi kriteria ergonomi dan inklusi berdasarkan kerangka teoritis yang diproyeksikan dalam analisis studi kasus. Temuan penelitian menunjukkan korelasi antara aspek efisiensi dan efektivitas dalam kriteria ergonomi dengan desain fleksibilitas bentuk dan ruang yang bersifat universal. Efisiensi dan efektivitas desain modular menemukan pemaknaan baru dalam kriteria desain terintegrasi ini.

References

Ade Fani S. I., Rifqi, M. G., Zulis Erwanto, & M. Shofi’ul Amin. (2021). Desain Struktur Shelter Inovatif Sebagai Tempat Evakuasi Sementara Di Banyuwangi. PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa, 10(1), 25–40. https://doi.org/10.22225/pd.10.1.2325.25-40

Golledge, R. G. (1993). Wiley Royal Geographical Society (with the Institute of British Geographers) Geography and the Disabled: A Survey with Special Reference to Vision Impaired and Blind Populations. 18(1), 63–85.

Lexy J. Moleong; . (2007). Metodologi penelitian kualitatif edisi revisi / . Bandung : Remaja Rosdakarya

Lubis, H. A. K. . (2008). Kajian Aksesibilitas Difabel Pada Ruang Publik Kota Studi Kasus: Lapangan Merdeka. 17.

Malpass, A., West, C., Quaill, J., & Barker, R. (2019). Experiences of individuals with disabilities sheltering during natural disasters: An integrative review. Australian Journal of Emergency Management, 34(2), 60–65.

McKeown, C. (2008). A Guide to Human Factors and Ergonomics. In Ergonomics (Vol. 51, Issue 6). https://doi.org/10.1080/00140130701680379

Of, C., Falls, N., River, N., North, C. O. F., Island, G., & Erie, L. (2012). Erie County Department of Environment and Planning Wayfinding Standards & Signage Maintenance Manual Wayfinding Standards & Signage Maintenance Manual.

Santoso. (2016). Pembuatan Prototipe Hunian Sementara untuk Pengungsi di Indonesia. Jurnal Titra, 4(2), 235–242.

Downloads

Published

2022-07-27

How to Cite

Utomo, G. S. W. P. (2022). INTEGRASI KRITERIA ERGONOMI DAN INKLUSI DALAM DESAIN MODULAR HUNIAN TANGGAP DARURAT KEBENCANAAN. SMART: Seminar on Architecture Research and Technology, 6(1), 87–94. https://doi.org/10.21460/smart.v6i1.185