KARAKTERISTIK RUMAH BENTANG PADA BANGUNAN POS LINTAS BATAS NEGARA BADAU, KALIMANTAN BARAT

Authors

  • Eka Widyaningsih Arsitektur, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas PGRI Yogyakarta
  • Mila Karmila Planologi, Fakultas Teknik, Universitas Islam Sultan Agung Semarang

DOI:

https://doi.org/10.21460/smart.v6i1.191

Keywords:

Kalimantan Barat, Karakteristik, Ornamen, Pos Lintas Batas Negara Badau, Rumah Bentang

Abstract

Kalimantan Barat, merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia. Salah satu Pos Lintas Batas Negara yang ada di Kalimantan Barat, adalah Pos Lintas Batas Negara Badau. Setelah melalui proses rekonstruksi dan diresmikan tanggal oleh Presiden Joko Widodo, pada tanggal 15 Mei 2016, Pos Lintas Batas Negara Badau mempunyai wajah baru. Arsitektur bangunan utama mengadopsi arsitektur Rumah Bentang atau Rumah Panjang, baik bentuk maupun ornamennya. Rumah Bentang merupakan Rumah tradisional Suku Dayak. Banyak makna dan filosofi yang terkandung di Rumah Bentang tersebut.

Pada penelitian ini, bertujuan mengidentifikasi karakteristik Rumah Bentang yang ada di bangunan Pos Lintas Batas Negara Badau. Metodologi yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Dimana terdapat dua tahapan. Tahap pertama, merupakan tahapan pengumpulan data dan tahap kedua adalah analisa dan pengambilan kesimpulan. Dan karakteristik Rumah Bentang yang ada di Bangunan Pos Lintas Batas Negara Badau, antara lain; filosofi, bentuk bangunan dan ornamen. Namun tidak semua karakteristik dari Rumah Bentang dapat diaplikasikan ke dalam bangunan Pos Lintas Batas Negara Badau. Hal ini, berkaitan dengan perbedaan fungsi, antara Rumah Bentang dan Pos Lintas Batas Negara Badau.

References

Beril Ahmad Syahmi, Oka, I. G., Pribadi, S., Mahasiswa, D. S., Arsitektur, J., & Trisakti, U. (2019). Penerapan Ornamen Arsitektur Dayak Pada Bangunan Museum Kalimantan Barat Di Pontianak Implementation Of Dayak Architecture Ornaments In Museum Buildings , West Kalimantan In Pontianak. April, 96–100

Dwiasta, A. Y. (2014). Pemanfaatan Tema Arsitektur Tradisional Lokal Terhadaptransformasi Bentuk Dan Fungsi Arsitektur Di Perkotaandalam Konteks Kekinian. Forum Bangunan, 12, 34–39.

Jashari-Kajtazi, T., & Jakupi, A. (2017). Interpretation of architectural identity through landmark architecture: The case of Prishtina, Kosovo from the 1970s to the 1980s. Frontiers of Architectural Research, 6(4), 480–486. https://doi.org/10.1016/j.foar.2017.09.002

Johansen, P. (2014). Arsitektur Rumah Betang (Radakng) Kampung Sahapm. Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, 6(3), 461. https://doi.org/10/30959/patanjala.v6i3.175

Kurniati, N., Amiuza, C. B., & Suryasari, N. (n.d.). Transformasi Ornamen Rumah Betawi dalam Unsur-Unsur Ruang.

Maharani, S. A., Made Suartika, G. A., & Saputra, K. E. (2021). Transformasi Elemen Rancang Bangun Tradisional Dalam Tampilan Arsitektur Bangunan Kekinian. Ruang Space, 8, 61–78.

Saragi, D., & Rupa, P. S. (2018). Pengembangan Tekstil Berbasis Motif dan Nilai Filosofi s Ornamen Tradisional Sumatra Utara. Panggung, 28, 161–173.

Susilo, G. A. (2015). Transformasi Bentuk Arsitektur Jawa 1.

Warsilah, Henny; Wardiat, D. (2017). Pembangunan Sosial di Wilayah Perbatasan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Wuysang, P.A. (2017). Artform dan Coreform Rumah Betang Tradisional Obyek Studi; Radakng di Desa Saham, Panjai di Desa Ensaid Panjang, So Langke Patamuan di Desa Melapi I

Downloads

Published

2022-07-27

How to Cite

Widyaningsih, E., & Karmila, M. (2022). KARAKTERISTIK RUMAH BENTANG PADA BANGUNAN POS LINTAS BATAS NEGARA BADAU, KALIMANTAN BARAT. SMART: Seminar on Architecture Research and Technology, 6(1), 95–104. https://doi.org/10.21460/smart.v6i1.191