KOTA MAGELANG DALAM PENATAAN SAUJANA PUSAKA
DOI:
https://doi.org/10.21460/smart.v6i1.197Keywords:
Kota, Penataan, Saujana, KonektivitasAbstract
Kota Magelang di palung Utara-Selatan koridor Semarang-Yogyakarta menjadikannya sebagai jalur strategis dengan perkembangan tata ruang yang dinamis. Kawasan-kawasan bergerak cepat seiring dengan dinamika penataan. Melihat kondisi tersebut, berbagai kebijakan pemerintah dibuat dalam rangka penataan dan pengembangan wilayah dengan adanya ide-ide kreatif yang memadukan potensi wilayah dengan kebijakan yang mampu memberikan gambaran konkrit penataan yang efektif. Studi kasus eksplanatori menjadi dasar menentukan strategi penataan dan konsep tersebut diambil dari penggalian potensi Kota Magelang sebagai kota pusaka saujana dengan pendekatan Historic Urban Landscape (HUL) sebagai pengantar pembahasan yang dipadukan dengan berbagai kebijakan pemerintah yang ada saat ini.. Kota Magelang yang berada tidak jauh dari Candi Borobudur dan berada di lintasan pengembangan dua KSPN yaitu Borobudur dan Dieng ditata dengan menekankan titik simpul posisi konektivitas, baik skala regional maupun skala kawasan. Penataan fisik yang diuraikan didukung fasilitas memadai diharapkan mampu memposisikan Kota Magelang sebagai magnet antar wilayah.
References
An van der Veen. (1965). Zo Was Het in Magelang.
Bandarin, F. (2019). Reshaping Urban Conservation. https://doi.org/10.1007/978-981-10-8887-2_1
Bandarin, F., & van Oers, R. (2012). The Historic Urban Landscape. In The Historic Urban Landscape. https://doi.org/10.1002/9781119968115
Bandarin, F., & van Oers, R. (2015). Reconnecting The City. The Historic Urban Landscape Approach and The Future of Urban Heritage. willey Blackwell.
BPPI. (2019). Piagam Pelestarian Pusaka Saujana.
D’Ascanio, F., Di Ludovico, D., & Di Lodovico, L. (2016). Design and Urban Shape for a Resilient City. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 223, 764–769. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2016.05.265
Danoesoegondo. (1936, March). Uit Het Verleden van Kedoe. Kebondalem “De Tuin van Vorst". Magelang Vooruit, Maandblad Voor Midden Java.
Groat, L., & Wang, D. (2013). Architectural Research Methods. John Wiley and sons.
Holling, C. S. (1973). Resilience and Stability of Ecological Systems. Annual Review of Ecology and Systematics, 4(1973), 1–23. https://doi.org/10.1146/annurev.es.04.110173.000245
Indonesia, P. R. (2010). Undang-Undang Cagar Budaya. In Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya.
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Bangunan Gedung, Peraturan Pemerintah 406 (2021).
Peraturan Menteri PUPR RI No 19 Tahun 2021, (2021).
Kelly, & Marjorie. (2019). The Making of a Democratic Economy: How to Build Prosperity for the Many, Not the Few. Berrett-Koehler Publishers.
Kementerian PPN. (2020). Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Aksi - Edisi II Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable Development Goals (TPB/SDGs). Kementerian PPN.
Nations, United, U. (2011). Recommendation on the Historic Urban Landscape. Paris, 10 November 2011. November. https://whc.unesco.org/uploads/activities/documents/activity-638-98.pdf
Nel, D., Bruyns, G., & Higgins C.D. (2019). Urban design, connectivity and its role in building urban spatial resilience. Urban Form and Social Context: From Traditions to Newest Demands: Proceedings of the XXV ISUF International Conference, July, 921–930. http://conf.sfu-kras.ru/en/isuf2018/proceedings1
Nessel, L. van. (1935, July). Magelang Vooruit, Maandblad voor Midden Java. Magelang Vooruit, Maandblad Voor Midden Java.
Nessel, L. van. (1936). Uit Het Verleden Van Magelang Van “vorstentuin” tot Java’s Gezegendste Plek. Magelang Vooruit, Maandblad Voor Midden Java.
Pemerintah Magelang. (1936). Middelpunt van den Tuin van Java. Magelang.
An van der Veen. (1965). Zo Was Het in Magelang.
Bandarin, F. (2019). Reshaping Urban Conservation. https://doi.org/10.1007/978-981-10-8887-2_1
Bandarin, F., & van Oers, R. (2012). The Historic Urban Landscape. In The Historic Urban Landscape. https://doi.org/10.1002/9781119968115
Bandarin, F., & van Oers, R. (2015). Reconnecting The City. The Historic Urban Landscape Approach and The Future of Urban Heritage. willey Blackwell.
BPPI. (2019). Piagam Pelestarian Pusaka Saujana.
D’Ascanio, F., Di Ludovico, D., & Di Lodovico, L. (2016). Design and Urban Shape for a Resilient City. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 223, 764–769. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2016.05.265
Danoesoegondo. (1936, March). Uit Het Verleden van Kedoe. Kebondalem “De Tuin van Vorst". Magelang Vooruit, Maandblad Voor Midden Java.
Groat, L., & Wang, D. (2013). Architectural Research Methods. John Wiley and sons.
Holling, C. S. (1973). Resilience and Stability of Ecological Systems. Annual Review of Ecology and Systematics, 4(1973), 1–23. https://doi.org/10.1146/annurev.es.04.110173.000245
Indonesia, P. R. (2010). Undang-Undang Cagar Budaya. In Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya.
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Bangunan Gedung, Peraturan Pemerintah 406 (2021).
Peraturan Menteri PUPR RI No 19 Tahun 2021, (2021).
Kelly, & Marjorie. (2019). The Making of a Democratic Economy: How to Build Prosperity for the Many, Not the Few. Berrett-Koehler Publishers.
Kementerian PPN. (2020). Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Aksi - Edisi II Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable Development Goals (TPB/SDGs). Kementerian PPN.
Nations, United, U. (2011). Recommendation on the Historic Urban Landscape. Paris, 10 November 2011. November. https://whc.unesco.org/uploads/activities/documents/activity-638-98.pdf
Nel, D., Bruyns, G., & Higgins C.D. (2019). Urban design, connectivity and its role in building urban spatial resilience. Urban Form and Social Context: From Traditions to Newest Demands: Proceedings of the XXV ISUF International Conference, July, 921–930. http://conf.sfu-kras.ru/en/isuf2018/proceedings1
Nessel, L. van. (1935, July). Magelang Vooruit, Maandblad voor Midden Java. Magelang Vooruit, Maandblad Voor Midden Java.
Nessel, L. van. (1936). Uit Het Verleden Van Magelang Van “vorstentuin” tot Java’s Gezegendste Plek. Magelang Vooruit, Maandblad Voor Midden Java.
Pemerintah Magelang. (1936). Middelpunt van den Tuin van Java. Magelang.
Sauer, C.O. (1925). Morphology of Landscape. In Human Geography: An Essensial Anthology, 1995 (Vol. 2, Issue 2, pp. 19-54). Blackwell Publishing.
Taylor, K. (2016). The Historic Urban Landscape paradigm and cities as cultural landscapes. Challenging orthodoxy in urban conservation. Landscape Research, 41(4), 471–480. https://doi.org/10.1080/01426397.2016.1156066
UNDP. (2016). Sustainable Development Goals.
Utami, W. (2001). Elemen Dominan Dalam Perkembangan Kota Magelang. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Utami, W. (2013). Konsep Saujana Kota Magelang. Universitas Gadjah Mada.
Yin, R. K. (2002). Case Study Research: Design and Methods. Sage Publication.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.