OLAH DESAIN ARSITEKTUR PUSAKA (ODAP) GEDUNG EKS WARENHUIS DAN BORSUMIJ SEBAGAI BUTIK HOTEL

Authors

  • Sutra M. H. Rajagukguk Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara
  • Wahyu Utami Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.21460/smart.v6i1.199

Keywords:

Butik Hotel, Olah Desain Arsitektur Pusaka (ODAP), Perancangan

Abstract

Medan sebagai salah satu kota yang pernah dikuasai oleh kolonial Belanda mempunyai banyak bangunan bergaya kolonial yang masih bertahan. Khususnya di Kawasan Kesawan sebagai kawasan kota lama Medan, terdapat bangunan bergaya kolonial yang mencolok yaitu bangunan Eks Warenhuis.  Bangunan tersebut sampai saat ini masih mempertahankan bentuk aslinya walaupun dengan banyak kerusakan khususnya di bagian dalam dan atap bangunan.  Di satu sisi, Medan sebagai salah satu kota besar yang ada di Indonesia harus selalu berkembang mengikuti perubahan zaman.  Oleh karena itu, dalam tulisan ini disajikan olah desain pada arsitektur kolonial Belanda dan tapak di sebelahnya untuk fungsi Hotel Butik dengan alasan Kawasan Kesawan menjadi salah satu tujuan wisata. Pada tulisan ini digunakan pendekatan Olah Desain Arsitektur Pusaka (ODAP) dengan metode perancangan menggunakan Evidence Based Design (EBD) dan pertimbangan Post Occupation Evaluation (POE) atau Evaluasi Purna Huni (EPH) sebagai dasar mendesain dan pertimbangan pengolahan bentuk dan fungsi bangunan yang tepat berada di sisi selatan eks Warenhuis dan tepat berada di lahan eks Borsumij. Perancangan hotel boutique mempertimbangkan nilai-nilai yang melekat pada bangunan eks Warenhuis dan Borsumij serta nilai Kawasan Kesawan dengan tetap memperhatikan kebutuhan tata ruang bangunan dan kesesuaian gaya arsitektur saat ini.    

References

Adishakti, L. T. (2017). Pelestarian Bangunan Cagar Budaya, Tonggak Keberlanjutan Kota Pusaka. Workshop Pelestarian Bangunan Gedung Cagar Budaya.

BPPI. (2013). Modul Olah Desain Arsitektur Pusaka.

Hamilton, & Watkins. (2009). Evidence Based Design for Multiple Building Types. John Wiley &Sons Inc.

Handayani, T. (2017). Pelestarian Arsitektur Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Atrium, 3(1).

ICOMOS. (2013). Burra Charter: The Australia ICOMOS Charter for Places of Cultural Significance (1999). In Encyclopedia of Global Archaeology. https://doi.org/10.1007/978-1-4419-0465-2_1046

Indonesia, P. R. (2010). Undang-Undang Cagar Budaya. In Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya.

JPPI & ICOMOS. (2003). Piagam Pelestarian Pusaka Indonesia - Indonesian Charter for Heritage Conservation. 1–4.

Lawson, F.R. (1995). Hotels and Resorts: Planning and Design. Architectural Press.

Malkin. (2008). A Visual Reference for Evidence Based Design.

Nasution. Junaidi. (2018). Transformasi Modernitas di Kota Medan: Dari Kampung Medan Putri Hingga Gemeente Medan. Jurnal Sejarah, 1(2).

Rajagukguk, S. M. H., Rahmi, N. E., & Utami, W. (2021). Kajian arsitektur dan sejarah pada bangunan warenhuis dan tapak eks kantor borsumij sebagai cagar budaya di kota medan. Nilai Budaya Indigenous Sebagai Pendukung Sustainable Development Di Era Industri 4.0, 191–200.

Downloads

Published

2022-07-27

How to Cite

Rajagukguk, S. M. H., & Utami, W. (2022). OLAH DESAIN ARSITEKTUR PUSAKA (ODAP) GEDUNG EKS WARENHUIS DAN BORSUMIJ SEBAGAI BUTIK HOTEL. SMART: Seminar on Architecture Research and Technology, 6(1), 147–156. https://doi.org/10.21460/smart.v6i1.199