PENGARUH PENGGUNAAN MATERIAL TEGEL BATU TERHADAP SUHU LINGKUNGAN RUANG KOTA LASEM
Keywords:
Lasem, tegel batu, suhu lingkungan, rumah kuno Tionghoa, EnvimetAbstract
Lasem adalah salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Indonesia. Selain sebagai Kecamatan, Lasem merupakan kota terbesar kedua di Kabupaten Rembang setelah kota Rembang. Kota Lasem merupakan sebuah daerah di pesisir Pantai Utara Jawa yang memiliki sejarah penting terkait dengan masuknya etnis Tionghoa di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Saat ini masih banyak dijumpai rumah-rumah tinggal kuno dan khas Tionghoa di Lasem sebagai jejak penting sejarah kedatangan etnis Tionghoa di tempat tersebut. Namun rumah-rumah tersebut sudah banyak yang dialihfungsikan menjadi toko, penginapan, warung makan, dan lain-lain. Rumah-rumah kuno tersebut pada umumnya memiliki halaman luas yang terdiri dari halaman depan dan belakang, dengan material penutup tanah biasanya menggunakan tegel batu. Pilihan penggunaan material tegel batu sebagai material penutup tanah sudah menjadi hal yang biasa dan sudah dilakukan sejak jaman dahulu, sehingga material tegel batu akan mudah dijumpai di rumah-rumah kuno ataupun bangunan kuno yang ada di Lasem. Pilihan penggunaan material tegel batu sebagai material penutup tanah di Lasem tentunya akan memberikan dampak terhadap suhu lingkungan, mengingat posisi kota Lasem berada di daerah tropis dan pesisir pantai utara yang dikenal memiliki suhu yang cukup panas pada siang hari. Studi ini akan membahas kajian tentang pengaruh penggunaan tegel batu terhadap suhu lingkungan. Kajian yang dilakukan adalah dengan menggunakan simulasi dari software Envimet, dengan mengambil studi kasus rumah kuno yang ada di Desa Karangturi, Lasem. Hasil dari studi ini akan menjelaskan (1) pengaruh penggunaan tegel batu terhadap suhu lingkungan dan (2) mengevaluasi pemilihan material tegel batu sebagai material penutup tanah di ruang kota Lasem. Simulasi dengan menggunakan Envimet dari area yang dijadikan kajian, menunjukkan hasil pengukuran temperatur suhu lingkungan sebesar 27,11°C pada pagi hari dan 34,1°C pada siang hari pada ketinggian pengukuran 20cm dari permukaan tegel batu. Simulasi kedua dilakukan pengukuran pada ketinggian 1,8m dari tegel batu diperoleh hasil suhu rata-rata pada pagi hari sebesar 27,065°C dan pada siang hari sebesar 32,59°C. Dari studi ini diharapkan akan memberikan kontribusi pemikiran mengenai penggunaan tegel batu pada ruang-ruang kota Lasem, serta pengaruh peningkatan suhu terhadap pemilihan material penutup tanah.