REVITALISASI STREETSCAPE DIDESA KARANGTURI SEBAGAI RUANG TEMU TANPA BATAS

Authors

  • Jantricol Ilen Bili

Keywords:

Streetscape, Revitalisasi, Lasem, Multikultur, Ruang Publik.

Abstract

"Lasem umumnya dikenal sebagai kota pesisir yang menghadirkan harmoni keragaman, baik dari sisi budaya maupun kehidupan beragama masyarakatnya. Citra kota lasem bisa dilihat begitu membosankan, karena kebanyakan hanya ada pagar tembok tinggi. Sebagai kota yang berpotensi sebagai tujuan wisata, kota lasem membutuhkan jalur penghubung berupa jalan sekunder atau primer yang menghubungkan dengan kota-kota besar lain seperti Semarang di Jawa Tengah dan Surabaya di Jawa Timur. Fenomena yang paling mencolok terjadi di Kota Lasem adalah degradasi lingkungan dan kualitas serta kuantitas fasilitas infrastruktur yang belum memadai. Sehubungan dengan ruang terbuka hijau, situasi kota Lasem menjadi sangat menarik karena dari pengamatan tersebut terlihat bahwa RTH sepanjang wilayah Karangturi lebih didominasi oleh kepemilikan pribadi. Dari penjelasan di atas terlihat bahwa keadaan tersebut memerlukan upaya revitalisasi, yakni penataan kembali segmen jalan yang menjadi penghubung utama segala aktivitas masyarakat di Kota Lasem. Nantinya, jalan akan dirancang sebagai suatu tempat bertemu yang terintegrasi langsung dengan bangunan – bangunan bersejarah yang ada. Data primer dan sekunder yang dikumpulkan kemudian didiskusikan dengan teori – teori yang diperoleh lewat studi literatur dan kondisi yang terjadi di lapangan. Dengan demikian permasalahan dapat terselesaikan dengan menyediakan ruang – ruang jalan bertema khusus yang memfasilitasi kegiatan masyarakat setempat maupun pengunjung."

Downloads

Published

2019-03-01

How to Cite

Bili, J. I. (2019). REVITALISASI STREETSCAPE DIDESA KARANGTURI SEBAGAI RUANG TEMU TANPA BATAS. SMART: Seminar on Architecture Research and Technology, 2, 133–142. Retrieved from https://smartfad.ukdw.ac.id/index.php/smart/article/view/83