PENGARUH AKULTURASI BUDAYA DALAM UPAYA PENINGKATAN PEREKONOMIAN DI KOTA LASEM

Authors

  • Priska Sahanaya Simamora

Keywords:

Lasem, pusat kebudayaan, akulturasi, wisatawan.

Abstract

"Sejak abad XVIII, Lasem menjadi sebuah kota pantai yang terkenal akan akulturasi kebudayaan Arab, Cina dan Jawa yang bisa hidup selaras melalui tokoh Panji Margana, K.H. Baidawi, dan Oei Ing Kiat. Kebudayaan Arab hadir melalui jaringan agama Islam dan pesantren. Kebudayaan Cina hadir melalui kedatangan etnis Tionghoa pada periode puncak kejayaan dinasti Han. Lasem memiliki tipikal geografis yang ideal untuk didirikan sebuah kota. Hal ini menyebabkan pelaut Tionghoa yang mendarat di Lasem pada awal abad XIII membuat pemukiman permanen di tepi sungai yang kemudian menyebar di daerah Dasun, Babagan dan Karangturi. Oleh karena itu, arsitektur Cina mempengaruhi bentuk rumah di Lasem dan menjadikan Lasem mendapat julukan “Tiongkok Heritage”. Kebudayaan Jawa hadir dari masyarakat Lasem itu sendiri. Dengan adanya berbagai macam kebudayaan yang dapat hidup selaras, seharusnya Lasem menjadi kota berciri khas yang dapat mengundang wisatawan untuk menikmati kehidupan akulturasi dan arsitekur yang khas di Lasem. Namun sayangnya, hal itu belum dapat diwujudkan dikarenakan kurangnya perawatan dan belum adanya tempat yang mewadahi akulturasi kebudayaan Lasem itu sendiri. Lasem Cultural Center hadir sebagai solusi dari permasalahan yang terdapat di Lasem yang berfungsi sebagai sarana apresiasi, edukasi, pendidikan, rekreasi dan promosi kebudayaan melalui pendekatan akulturasi yang terjalin di kota Lasem. Diharapkan bangunan ini dapat membantu meningkatkan devisa kota melalui perekonomian dan wisatawan yang hadir."

Downloads

Published

2019-03-01

How to Cite

Simamora, P. S. (2019). PENGARUH AKULTURASI BUDAYA DALAM UPAYA PENINGKATAN PEREKONOMIAN DI KOTA LASEM. SMART: Seminar on Architecture Research and Technology, 2, 157–169. Retrieved from https://smartfad.ukdw.ac.id/index.php/smart/article/view/85