AKULTURASI DALAM ARSITEKTUR LASEM SERTA RELEVANSINYA DENGAN KEBERLANJUTAN KAWASAN LASEM
Keywords:
toleransi, akulturasi, elemen arsitektur, keberlanjutanAbstract
"Sejarah Lasem telah membuktikan bahwa kerukunan telah terjadi di antara suku bangsa yang berbeda yang tinggal di Lasem, khususnya suku bangsa Tionghoa dan suku bangsa Jawa. Proses kerukunan ini diperkirakan telah terjadi sejak kedatangan Bi Nang Un ke Desa Soditan pada sekitar tahun 1470. Bukti sejarah tentang kerukunan di Lasem direpresentasikan oleh keberadaan akulturasi gaya arsitektur baik di rumah Jawa maupun di rumah Tionghoa. Proses timbal balik antara sikap menerima dan saling mempengaruhi terjadi di antara budaya lokal maupun budaya lainnya. Representasi nilai toleransi dan akulturasi yang tercermin pada gaya-gaya arsitektur di Lasem dipertimbangkan memiliki relevansi dengan keberlanjutan Lasem. Pertimbangan ini diambil seandainya arsitektur dianggap merepresentasikan nilai dan karakter dari penghuninya. Dengan demikian, konsekuensinya adalah rasa toleransi dan rasa memiliki menjadi factor signifikan yang mendorong terjadinya proses keberlanjutan."