KAMPUNG WISATA CERDAS DI YOGYAKARTA: EKSPRESI KREATIVITAS WARGA
Keywords:
kampung wisata, sumber daya manusia cerdas, kreativitas warga, berkelanjutan, partisipatoris.Abstract
Studi ini membahas tentang perubahan trend pariwisata di Yogyakarta dari kegiatan pasif menjadi aktif. Saat ini wisatawan ingin berinteraksi langsung dengan obyek. Setiap kampung menawarkan beberapa kegiatan yang unik sesuai dengan potensinya. Interaksi antara wisatawan dengan warga setempat memungkinkan terjadinya perubahan baik secara kultural maupun kondisi fisik kampung. Perubahan tersebut berpotensi untuk merusak budaya dan karakteristik kampung, jika kampung-kampung tersebut tidak dikelola dengan bijaksana. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilakukan studi tentang kampung wisata yang ditinjau dari konsep kota cerdas (smart city). Studi ini menerapkan metode grounded research yang membangun teori dari data yang dikumpulkan melalui studi empiris. Tiga kampung wisata dipilih sebagai studi kasus, yaitu: Dipowinatan, Tahunan dan Cokrodiningratan. Data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui studi lapangan dianalisis dengan enam dimensi smart city (the Committee of Digital and Knowledge-based City of UCLG, 2012) yang terdiri dari: smart economy, smart people, smart governance, smart mobility, smart environment dan smart living. Penilaian terhadap tingkat kecerdasan kampung dilakukan oleh mahasiswa sebagai perwakilan orang luar dan warga setempat sebagai pengelola. Temuan studi ini menunjukkan bahwa tingkat kecerdasan kampung wisata di Yogyakarta dipengaruhi oleh kemampuan sumber daya manusia sebagai agen pembangunan kampung wisata. Oleh karenanya, dimensi smart people menjadi prioritas utama dari pengembangan kampung wisata dalam konteks Yogyakarta. Pada akhirnya, kreativitas warga masih menjadi faktor penentu tingkat kecerdasan kampung wisata di Yogyakarta. Pembangunan yang partisipatoris merupakan metode yang tepat untuk mencapai keberlanjutan kampung wisata di Yogyakarta.