KERUMITAN DAN KOMPLEKSITAS DALAM PERANCANGAN ARSITEKTUR DAN PERANCANGAN URBAN
Keywords:
kompleksitas, kerumitan, konteks, wujud, maknaAbstract
Kita tidak mengingkari kenyataan bahwa dari hari ke hari ihwal kota menjadi semakin rumit dan semakin kompleks. Padahal, semakin hari kesempatan untuk mendapatkan kemudahan dan kenyamanan semakin gampang diperoleh. Lalu, nampaknya perkembangan dari kemudahan dan kenyamanan seakan sejalan dengan kerumitan dan kompleksitas. Keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki kota di satu sisi menjadi pengendali tetapi di saat yang sama menjadi tantangan untuk diperbarui dan diubah. Pada gilirannya, ihwal penggarapan kota menjadi ihwal yang tumpang tindih antara perencanaan urban, perancangan urban serta perancangan arsitektur. Dalam keadaan yang memiliki tingkat kerumitan atau kompleksitas yang tinggi maka ihwal konteks ini menjadi jitu. Pandangan dari Peter Eisenman yang mengatakan tentang perbedaan antara arsitektur dengan bangunan dapat diangkat ke permukaan sebagai kasus tingkat kejituan konteks dalam kaitannya dengan kerumitan dan kompleksitas. Dengan mengangkat peninjauan dari bentuk dan makna, dan disertai oleh analisa kritis dalam mengurai dan membahas sejumlah temuan dapat diungkapkan. Tentu, yang paling utama adalah pandangan Eisenman memberikan pemahaman yang berbeda antara pemahaman dengan konteks dan pemahaman yang mengesampingkan konteks. Diungkapkan pula adanya perbedaan peng-arti-an ?form‘. Sebagai wujud dan sebagai bentuk; perbedaan yang berkonsekuansi langsung pada pemahaman atas arsitektur. Kompleksitas dan kerumitan tidak bisa dihindari, dan karena itu sikap dan penanganan yang kritis bisa menjadi pengarah bagi penyelesaian yang optimal.